Sunday 22 January 2017

Hunting Gedung Nikah (Persiapan Pernikahan Part 2)

Banyak sekali pilihan gedung yang dapat disewa di Jakarta untuk acara pernikahan. Namun, karena sudah ada ancer-ancer mau di mana acaranya jadi yang kami survei pun terbatas.

#1. Menara 165
Dulu, kakak ipar (dulu masih calon) katanya sempat pernah mau nikah di sini. Jadi, mama mertua pun pengen liat lagi gedung ini. Karena sudah kenal dan janjian sama marketingnya, kami pun langsung diajak lihat-lihat ballroomnya.



Kapasitas : hingga 2500 orang (Granada Ballroom)
Jl. TB Simatupang Kav 1 Cilandak Jakarta Selatan
Ph. 021 7825 165 Ext. 5242
Fax. 021 7800 946
Mobile Phone.085693398148
www.menara165.com
doelvery@gmail.com

Detail lengkap paket pernikahan Menara 165 bisa di lihat di foto-foto berikut. Ps: untuk daftar harga dan fasilitas terbaru, lebih baik langsung ditanyakan kepada marketingnya, karena yang saya punya masih harga 2016.








Kelebihan : luas, megah, carpet, ceiling tinggi, background hitam bintang-bintang is included! (Granada Ballroom is indeed magical)
Kekurangan : area parkir yang terbatas, macet (walau strategis), harus naik tangga ke Granada ballroom. Kalau ga salah hanya ada satu eskalator yang berfungsi jadi kalau banyak yang sepuh-sepuh agak kasian, harus pakai vendor yang rekanan gedung. And. sepertinya akan over budget. hehe

#2. Balai Komando
Bagi warga Depok, ini gedung yang deket dan muat banyak orang. hehe

Kapasitas : hingga 1500 orang
Jalan RA. Fadillah, Cijantung, Pasar Rebo, Cijantung, 
Jakarta Timur
Telepon: +62 21 87781561

Kelebihan : parkir luas dan gratis, daerahnya ga macet
Kekurangan : ga berkarpet, agak panas. 
Harga Sewa 11 juta dan akad 1 juta.
Mohon maaf lahir batin, detail harga dan rekanannya saya tinggal di Depok. Tapi, gedung ini overall tergolong ke middle budget.

#3. Sasana Kriya
Saya pribadi pengen di Pewayangan karena letaknya yang ga di dalam TMII dan tempatnya cukup luas. Tapi suami saya gak mau dan mama mertua juga pengennya di gedung baru ini, Sasana Kriya karena selain masih bagus, berkarpet, ceiling nya tinggi, dingin, dan dekat dengan Depok pastinya hehe. Berkali-kali di survey sih pilihan nyaman hajatan di sini adalah hari minggu (siang-malam tergantung selera).



Jl. Raya Taman Mini 
Jakarta Timur 13560 
Indonesia 
021-29389422, 021-29389421,  f: 021-29389420 
fery@sasanakriya.id , lyla@sasanakriya.id , rabin@sasanakriya.id

Kabar baiknya adalah semua tentang sasana kriya bisa kamu tau melalui website : sasana kriya
Mulai dari informasi umum, daftar harga, daftar rekanan, sampai availability. So, bisa check online deh kira-kira gedung ini udah full sampai kapan yah haha.

For your information, gedung ini merupakan gedung “swasta” yang ada di TMII. Sehingga, ga seperti Sasana lainnya atau anjungan yang masuknya gratis, sasana kriya mesti bayar. Selain itu, gedung ini mewajibkan vendor catering, dekor, dan foto yang terlibat adalah rekanan. Jadi kalau mau catering tertentu dan bayar charge ke pihak gedung, cara ini ga bisa dilakukan kalau ga rekanan. Alasan yang masuk akal sih, karena pihak gedung betul-betul mau menjaga kualitas vendornya (katanyaaa sih). Oiya, ga peduli catering kita apa, harga prasmanan yang dipatok tetap sama yaitu yang ditetapkan oleh pihak gedung (bisa cek di websitenya). Pembayaran catering pun juga melalui gedung sedangkan vendor yang lainnya ngga.
Daftar harga yang di-publish di website merupakan daftar harga yang berlaku tahun tersebut dan kalau kita sudah book tanggal, bukan berarti mengikat harga. Kalau book tahun 2016 lalu nikah 2017, harga yang dikenakan adalah (teteupp) harga 2017. Begitulah. 

Overall, kelebihan : gedungnya oke punya deh, bagus banget kakak, parkir luas
Kekurangan : apa apa bayar lagi bayar lagi, kalau lagi bulan syawal pasti muacetz ngetzzz (baru kusadari pada saat ku hajatan. huks).

Last but not least, untuk penyelenggaraan hajatan nikah di sini, bisa ada dua kategori yaitu paketan dari gedung dan vendor pisah-pisah pilih sendiri. Untuk detailnya, bisa di lihat di website, under : 
Daftar harga >> Grand Ballroom/Mandira/Carani >> Paket pernikahan untuk vendor pilih sendiri
Daftar harga >> Grand Ballroom/Mandira/Carani >> Paket national/international untuk paket dari sasana kriya yang daftar vendornya pun bisa disesuaikan dengan daftar khusus dari paket tersebut.


Selamat hunting!

Dilamar? (Persiapan Pernikahan Part 1)

Lucunya, jodoh itu memang ga lari ke mana. Dan lebih lucunya lagi, saya ga pernah dilamar ala ala will you marry me yang kayak cerita orang-orang. Yups, kalau dari judul posting-an ini kamu mengharapkan cerita lamaran romantis saya kayak gimana, lupain aja ga usah dibaca karena sejujurnya, saya sama pacar saya ga romantis dan (sayangnya) ga pakai acara lamaran berdua untuk akhirnya memutuskan nikah (bukan lamaran yang di depan keluarga besar loh ya).
Jadi, di tengah ngobrol santai nih, kami mengingat udah mepet ngejar waktu kuliah di luar Indonesia pada saat itu, dan kami mikir-mikir kapan ya enaknya nikahan. We ended up without many options karena ada jadwal kuliah yang walau sangat kompleks pada kala itu, tetap saja (mau gamau) harus dipertimbangkan.

Hmm.. Apparently, right after our santai-santai conversation, he told the plan to his mother. Oh no! Secepat itu pula lah gayung bersambut dan kami diajak survey langsung besoknya ke (calon) venue nikahan. Besoknya gaes. Besoknya. What?!#$%^ Haha!
Singkat cerita, sebetulnya pada saat panik itu, saya bingung mau nyiapin apa. Tapi, supaya yang baca ga ikutan bingung, di sini saya mau share, apa aja sih persiapan teknis awalan yang perlu dilakukan kalau sudah (beneran) mau nikah.

1. Perhitungan kasar undangan
Menurut saya, ini yang paling pertama perlu diketahui. Kenapa perhitungan kasar undangan diperlukan? Karena berdasarkan pengalaman, jumlah undangan pasti akan bertambah seiring berjalannya waktu nyiapain, dan juga pasti budget nya juga menggelembung yang kalau ga dibatasin, jumlah-jumlah itu akan terus nambah sampai batas yang tidak dapat ditentukan.
Bagi yang punya budget tidak terbatas, enak sih, jadi ga usah dipikir berapa orang yang akan diundang. Lain hal bagi yang punya budget tertentu, dari perhitungan kasar itu lah kita berangkat untuk menentukan berapa orang yang akan diundang, acaranya di mana, model penyelenggaraannya seperti apa, dan seterusnya.

2. Venue
Kebanyakan, acara utama perayaan upacara pernikahan ada 2. Akad dan Resepsi. Untuk acara akad sendiri banyak yang lebih suka menyelenggarakan di rumah karena alasan kesakralannya, kehangatannya karena banyak keluarga dateng, dan juga ada orang tua yang pengen rumahnya ramai aja dan menjadi saksi pernikahan anaknya. Banyak pula yang ingin di Masjid karena menikah adalah ibadah, dan juga supaya lebih banyak malaikat yang hadir dan mengamini doa pada saat ijab qabul. Semua diserahkan kepada pertimbangan masing-masing.

Lalu untuk resepsi, pertimbangan memilih tempat juga macam-macam. But once you decided to celebrate it in any gedung di Jekardah Ibu Kota Indonesia Tercinta, siap-siaplah. Tidak dapat dipungkiri, jaman sekarang nikah tidak ditentukan oleh tanggal baik. Yang ada hanyalah tanggal available gedung. Dalam case kami, kami ga punya banyak pilihan waktu, jadi lah semua persiapan nikah dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari H. Setahun. Well, tidak lain dan tidak bukan karena persaingan cari tanggal gedung di Jakarta sengit gaes. Percayalah.

3. MUA / Sanggar rias
Setelah dapat tanggal acara, hal yang penting lainnya adalah MUA atau sanggar rias. Memang prioritas masing-masing calon pengantin beda-beda sih, tapi mertua saya (dulu calon mertua) dan saya punya pendapat sama yaitu baju dan make up harus diamankan karena itu yang penting. Tangan mereka lah yang akan menyulap dua orang biasa jadi si raja dan ratu sehari. Hal ini bertambah penting lagi apabila kamu nikah di waktu-waktu puncak / peak season. Haha, serius, nikah juga ada peak season nya, biasanya bulan syawal dan rajab sih. Gatau ada peak yang lain atau ngga.

Nambah penting lagi lagi lagi kalau si calon pengantinya banyak mau dan pengen dirias sama MUA / Sanggar-sanggar tertentu. Hihi. Maklum, saya kan menggunakan jilbab, di hari istimewa itu, saya pengen pake paes tapi ga bikin malu keliatan auratnya, semua tertutup yang rapi dan tidak terlihat maksa, dan tetap cantik. Nah loh. Pusing kan. Saya waktu itu paling galau sama vendor ini. Sehingga, menurut saya, setelah gedung dan tanggal pernikahan, MUA/sanggar favorit yang harus diamankan.

4. Penghulu
Hal ini berlaku apabila kamu menikah pada peak season. Jangan lupa book tanggal penghulu supaya ga kelupaan. Serius, ada cerita teman saya hampir lupa daftar penghulu karena sudah repot ini dan itu. Akhirnya dia mepet daftarnya, but alhamdulilah-nya, penghulu available di tanggal dan jam yang diinginkan karena tidak dalam masa peak season. Coba bayangkan kalau penghulu-penghulu lagi penuh “order-an”, pusing juga kan?
Sehingga, walau terkesan sepele, tapi ini merupakan hal yang utama sebetulnya, yaitu penghulu yang mau nikahin si calon pengantin, dan jangan lupa berkas-berkas yang dibutuhkan. Apalagi bagi kamu yang menikah bukan di tempat domisili. Harus mengurus izin numpang nikah.

5. Catering
Sepakat sekali kalau komponen ini yang sangat penting dalam sebuah acara di mana kita mengundang orang banyak. Ada juga catering yang bisa menyediakan sekaligus dekorasi, foto, sanggar rias, bahkan tim wedding organizer. Sehingga kalau begitu, point ke tiga yang saya sebut di atas jadi gugur dan digantikan point catering ini.

Dalam kasus kami, catering malah dipilih belakangan, bukan karena apa-apa melainkan karena mau yang enak dan terbaik, tapi juga galau dengan performance dari kandidat-kandidat vendor catering. Kami juga masih menimbang-nimbang memilih paket catering, paket pernikahan yang ditawarkan gedung, atau pisah-pisah vendor pilihan sendiri. Saya juga mau cerita tentang pengalam saya bingung dan khawatir memlilh model penyelenggaraan seperti apa pada cerita berikutnya ya..

Panjang juga jadinya. Hehe dilanjut bahas satu per satu di hari-hari berikutnya ya..


Dilamar

Dikasih seserahan

Halo!

Halo semua. Assalamu'alaikum.

Seiring berjalannya waktu, saya merasa bahwa arus informasi saat ini lagi deras-derasnya. Dengan adanya internet dan social media, kayaknya bikin vlog, blog, share di facebook, Instagram story, atau posting di Instagram dengan caption panjang kali lebar pun semakin banyak dilakukan oleh orang banyak. Nah, saya jadi tertarik nih ikutan nulis (lagi) di blog.

Yups, saya dulu ala ala nulis blog tapi ga ngerti cara custom-nya lagi sesuai selera yang (mungkin) sudah tambah dewasa ini. Haha boong deng alias gaptek! Well, nulis blog lagi sebetulnya bukan pengen ikutan tren, tapi lebih karena ingin mencoba share apa yang sudah dicari tahu, dialami, atau sekedar mau curhat. Hal ini penting banget. Karenaa, jujur nih, waktu saya mencoba mencari tahu pengalaman orang tentang beberapa hal, saya ga menemukan jawabannya. Itu berarti, sangat terbatas orang yang mau share di blog. Padahal, terkadang walau kita sudah meriset tentang beberapa hal di berbagai website tajam dan terpercaya (serta reliable dijadikan reference paper :p), kita tetap perlu pendapat dan pengalaman orang lain. Lebih jauh, dari pada mengisi waktu luang dengan hal-hal yang tidak produktif, menulis di blog bisa jadi hobi baru yang menyenangkan dan bisa mendokumentasikan perjalanan hidup kita kan?

Anyway, nama saya Tiwi. Sedang ambil kuliah di jurusan Nutrition and Health di Wageningen University and berjarak 250 miles from home. Huks, so sad ya. Jadi suami saya lagi kuliah juga di London. Yup, betul, Wageningen (suatu desa yang tenang dan makmur di Belanda) – London berjarak kurang lebih 250 miles. Well, walau terkadang saya juga menyelipkan curahan hati seorang istri (LDR) dan mungkin bentar lagi seorang ibu, eaaa, semoga blog saya bisa bermanfaat bagi pembacanya.

Direncanakan hal yang saya mau share paling ga jauh-jauh seputar persiapan pernikahan, perkuliahan, jalan-jalan, dan juga campur-campur lainnya. Banyak saran dari teman-teman saya juga supaya saya mulai nulis lagi pengalaman-pengalaman tersebut, jadi saya tambah semangat deh. 
Selamat membaca ya semua..

Cheers,

Tiwi